Monday, January 19, 2015

POLA PERGERAKAN HARGA

Dalam melakukan online trading, baik itu forex, commodity, maupun saham, yang pertama harus dilakukan oleh seorang trader adalah berkenalan dengan trend. Apakahitu trend, bagaimana pola pergerakannya, kapan iya naik atau turun, kapan iya berbalik arah. Bagi seorang trader trend is a friend, bahkan mungkin trend is a best fiend, hehehe. Ada tiga alat penting dalam mengenali pola pergerakan harga yng biasa kita sebut dengan trend.

1. Teori Elliot Waves


Menurut Ralph Nelson Elliott tren harga bergerak naik turun mengikuti pola gelombang 5-3 (impulse-corrective). Artinya bahwa trend utama (impulse) bergerak 5 kali naik dan turun, sedangkan trend koreksi (corrective) bergerak 3 kali naik trurun sebelum melanjutkan trend utamanya. Ini berlaku baik untuk time frame besar maupun kecil. Ini penting untuk dipahami sebagai panduan apakah trend akan segera berakhir ataukan masih akan terus berjalan. Cara yang bisa dipakai adalah dengan melihat pergerakan naik trurunnya harga melalui time frame yang lebih kecil dari time frame yang kita pakai dalam trading. 
Perhatikan gambar berikut ini :
Dari tiga gambar di atas bisa kita lihat bahwa satu trend besar bisa dibagi dalam beberapa trend yang lebih kecil dalam jumlah yang tetap, kemudian bisa dibagi lagi dalam beberapa trend yang lebih kecil lagi dengan jumlah yang dapat diperhitungkan. Namun perlu diingat bahwa bentuk pergerakan harga sesungguhnya tidaklah seindah dalam gambar di atas. Di sinilah perlunya kecermatan dalam melihat pergerakan trend. 


2. Chart Patern
Selain mengikuti pola pergerakan Elliot Wave, pergerakan harga pasar juga membentuk pola tertentu yang biasa disebut dengan Chart Patern. Ini teori yang penting juga menurut saya karena pergerakan harga akan turun naik mengikuti paternnya dan akan berlanjut setelah menembus dinding paternnya. Indah bukan. Para ahli membagi bentuk-benruk chart patern menjadi banyak sekali macamnya, sampai otak saya yang tidak ahli tak mampu mengingatnya, hehehe. Karena kesulitan mengingat bentuk-bentuk patern yang begitu banyak, saya berusaha menyederhanakannya. Maka saya membagi bentuk chart patern menjadi tiga saja, yaitu


a.     Rectangle (persegi empat)

Bentuk persegi empat ditandai dengan dua garis yang sejajar satu sama lain. Bentuk persegi empat terdiri dari beberapa fariasi bentuk, antara lain :
-     Ascending Rectangle


-     Horizontal Rectangle


-     Descending Rectangle

 
      
 
b.     Triangle (segitiga)
Bentuk segitiga ditandai dengan dua garis yang jika diperpanjang akan bertemu ujungnya membentuk suatu sudut. Bentuk segitiga terdiri dari dari beberapa fariasi bentuk, antara lain :
-     Ascending Triangle

-     One Line Ascending Triangle

-     Horizontal Triangle

-     One Line Descending Triangle

-     Descending Triangle


c.      Open Triangle (corong)
Bentuk corong sama dengan bentuk segtiga diatas, namun dengan posisi yang menghadap ke belakang (kebalikan). Untuk fariasi yang terbentuk juga sama dengan bentuk segitiga diatas yaitu, ascending, descending, one line ascending, one line descending, dan horizontal.
 


d.    Special Patern
Yang saya sebut special patern di sini adalah Head and Shoulder, Double Top dan Double Bottom. Pola ini hampir selalu muncul pada saat pola-pola di atas berakhir. ini bisa kita lihat melalui time frame yang lebih kecil.





3.   Divergence
a.  Single Divergence
Single divergence terjadi apabila pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh pergerakan oscillator. Misalnya, saat harga membentuk new higher high sedangkan oscillator gagal membentuk higher high yang baru. Atau, apabila harga telah membentuk lower low namun oscillator tidak.
Single divergence dibagai menjadi dua yaitu :
1.  Total Divergence, baik harga atau oscillator membuat pergerakan dalam arah yang berlawanan satu sama lain.
2.  Lateral Divergence, ketika satu sinyal bergerak ke atas atau bawah sementara yang lain sejajar.

Single divergence merupakan reversal lemah, kecuali dikonfirmasi oleh puncaksebelumnya dengan suatu divergence, yaitu :
-     Pada uptrend, highes high pada ayunan harga terakhir telah membentuk divergence (baik regular atau hidden) terhadap highes high pada ayunan harga sebelumnya.
-     Pada downtrend, lowes low pada ayunan harga terakhir telah membentuk divergence (baik regular atau hidden) terhadap lowes low pada ayunan harga sebelumnya.
-     Tingkat extrim dari divergence menentukan kekuatan pergerakan harga selanjutnya. Dan perlu diperhatikan bahwa puncak kedua dari single divergenvce haruslah berada di atas overbough atau di bawah oversold.

b.  Double Divergence
Double divergence terjadi ada dua atau tiga kali single divergence. Double divergence adalah type reversal kuat, maka apabila terjadi double divergence :
-     Pada uptrend, pastikan lower high yang terakhir dari telah berada di bawah garis overbough.
-     Pada downtrend, pastikan higher low yang terakhir dari telah berada di atas garis oversold.


c.  Hidden Divergence
Hidden divergence terjadi ketiga harga membentuk lower high atau lateral sedangkan oscillator membentuk higher high. Hal ini terjadi biasanya abapila satu puncak telah membentuk Common Reversal yaitu antara harga dan oscillator saling mengkonfirmasi pergerakan turun atau naik dari harga pada satu highes high atau lowes low. Pada puncak berikutnya juga terjadi Common reversal, namun antara punca terakhir dan puncak sebelumnya terbentuk hidden divergence. Hidden divergence yang kuat terjadi apabila puncak sebelumnya berada di bawah overbough dan puncak terakhir berada di atas overbough atau sebaliknya.



Tiga hal tersebut yang selama ini sangat membantu saya dalam menganalisa trend untuk menjadikan trend teman baik saya dalam bertrading untuk menghasilkan kekayaan dan kesejahteraan, serta untuk membantu orang-orang yang masih kekurangan. Semoga apa yang saya sharingkan kali ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca sekalian. 

Salam, Roy

No comments:

Post a Comment